JATI- Interna UI Juli 2009

Saturday, July 07, 2007

Keperawanan -ditinjau dari sisi Medikolegal-

Kali ini kita akan membahas masalah yang sangat sensitif bagi perempuan khususnya...tapi juga penting untuk diketahui oleh semua khalayak termasuk para laki-laki yang akan menikah dan memilih istri.he3x..bercanda...
Ini adalah oleh-oleh dari stase forensik..

That's just the prolog...and we will discuss about Virginity (keperawanan)

KEPERAWANAN

Definisi: sulit untuk menentukan definisi dari keperawanan (virginity), tetapi yang umum d iterima adalah seorang wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual atau senggama atau ML atau apalah istilahnya,yang istilah medis disebut koitus.

Tanda-tanda keperawanan
bisa dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda pada payudara
b. Tanda-tanda genetalia

Tanda-tanda pada Payudara
Payudara agak keras, bentuknya bulat dan elastis serta tidak menggantung. Puting payudara (nipple) kecil denggan aerola yang berwarna merah muda. Wanita yang sering melakukan masturbasi, melakukan kontak seksual dan payudara sering dijamah akan menyebabkan payudara menjadi lunak dan besar.

Tanda-tanda Genetalia
1. Labia Mayora. Konsistensinya agak keras, elastis dan menutup seluruh bagian labia minor.
2. Labia minor. Ukurannya kecil, berwarna merah berupa lipatan kulit yang tipis dan tidak menggantung.
3. Klitoris. Ukurannya kecil disertai celah yang sempit pada bagian vestibulum.
4. Komisura Posterior. Bentuknya utuh dan seperti bulan sabit.
5. Hymen / Selaput dara. Selaput dara adalah lapisan tipis membran mukosa yang terdapat pada muara vagina. Biasanya berbentuk semilunar atau seperti bulan sabit. Di tengah selaput dara terdapat lubang yang bulat atau lonjong.
Pinggiran selaput dara biasanya bergerigi dan mempunyai beberapa cekungan. Keadaan tersebut bisa menyebabkan salah sangka dengan robekan pasa selaput dara. Membran mukosa yang menutupi cekungan merupakan membran yang utuh.

Kepentingan Keperawanan dari sisi Mediko-Legal
1. Pada kasus Perkosaan
2. Pada kasus tuntutan perceraian
3. Pada kasus fitnah

Perbedaan wanita perawan dengan wanita yang tidak perawan





























  Perawan Tidak Perawan
1.Labia Mayora Agak keras, tebal dan elastis, menutupi seluruh labia minora Lunak dan longgar dan kedua belahannya tidak rapat
2.Labia Minora kecil, berwarna merah muda berupa lipatan kulit yang tipis, menutupi lubang vagina Lunak dan saling terpisah serta menggantung. Labia minora terpisah labia mayora
3. Komisura posterior bentuknya utuh Mengalami robekan
4. Selaput dara Utuh, tidak elastis dengan lubang pada bagian tengah yang ukurannya sebesar satu jari tangan. Pinggirannya simetris dan diliputi oleh lapisan tipis membran mukosa Robek dan biasanya sudah tidak utuh. Selaput dara lebih elastis dan lubang pada bagian tengahnya bisa dilalui oleh dua jari tangan. Terdapat robekan pada bagian posterior atau postero-lateral pada kedua sisi. Membran mukosa tidak tampak meliputi pinggirannya.
5. Vagina Sempit dan ketat dan mempunyai ruggae Lebih longgar dan lunak
6. Payudara konsistensi agak keras, elastis dan tidak menggantung Lebih besar, lunak dan menggantung


Penyebab Robeknya selaput dara/hymen selain dari hubungan seksual

1. Terjatuh menimpa benda yang tegak. Dalam hal ini maka tidak hanya menyebabkan robeknya selaput dara, tetapi harus disertai juga dengan cidera pada bagian paha dan organ genital.
2. Peregangan paha secara paksa. Keadaan ii bisa menyebabkan robeknya elaput dara tetapi juga disertai dengan cidera jaringan lainnya. Hal ini bisa terjadi pada anak-anak tetapi akan tampak juga cidera lainnya pada daerah genital disekitar selaput dara.
3. Melompat, bersepeda, menari. Hal ini jarang terjadi namun bisa saja terjadi.
4. Masturbasi. Pada umumnya wanita melakukan masturbasi pada bagian anterior dari selaput dara, sehingga tidak akan menyebabkan robeknya selaput dara.
5. Vagina kemasukan benda asing
6. Selaput dara bisa robek sewaktu pemeriksaan medis menggunakan alat.
Catatan : seharusnya jika seorang wanita masih perawan, organ genetalia interna diperiksa melalui pemeriksaan rektal bukan melalui vagina.
7. Penggunaan ganggang laminaria.
8. Infeksi, misal infeksi difteri bisa menyebabkan keruskan selaput dara. dari vagina juga bisa terlihat gambaran ulserasi.
9. Gatal-gatal akibat infeksi cacing yang halus akan menyebabkan penderitanya terus menggaruk bagian vagina. hal ini bisa menyebabkan robekya selaput dara pada orang dewasa.


Disarikan dari buku "catatan kuliah Ilmu Forensik dan Toksikologi" DR.PV.Chadha