JATI- Interna UI Juli 2009

Saturday, October 14, 2006

Stase Bedah di RSUD Banyumas (a journey to get more surgical skills)



Minggu kedua stase di Bagian Bedah...aq dapat giliran tugas stase di luar kota...yaitu di RSUD Banyumas.
Besok aq berangkat dari jogja naek travel...jam 2siang. mgkn tiba di sana sekitar jam 6 sore. Malem harinya kami(6 orang yg stase di Banyumas) berencana bertemu dengan residen bedah yang bertugas disana. Senin paginya, kami berencana bertemu dengan kepala bagian bedah RSUD Banyumas dan Direktur RSUD Banyumas untuk menyampaikan surat tugas kami.

Ha...apa yang akana terjadi di sana...akankah kami mendapat kasus2 yang menarik?? atau kami dapat menjadi asisten operasi?? aq belum tahu pastinya!! Tapi InsyaAllah akan kujadikan ini sebagai media untuk menambah ilmu serta skills bedah yg kumiliki... Doakan ya...

Saturday, October 07, 2006

Club Foot : CTEV (Congenital Talipes Equinovarus)

Karena mau masuk ke Stase bedah, ini aq kasih artikel ttg Club foot, check this out :

Club Foot : CTEV (Congenital Talipes Equinovarus)



CTEV/ Club Foot adalah deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia (Priciples of Surgery, Schwartz). Talipes berasal dari kata talus (ankle) dan pes (foot), menunjukkan suatu kelainan pada kaki (foot) yang menyebabkan penderitanya berjalan pada ankle-nya. Sedang Equinovarus berasal dari kata equino (meng.kuda) + varus (bengkok ke arah dalam/medial). Jadi dapat disimpulkan ada Club Foot terjadi kelainan berupa :
Fore Foot Adduction (kaki depan mengalami adduksi dan supinasi)
Hind Foot Varus (tumit terinversi)
Equinus ankle (pergelangan kaki dalam keadaan equinus = dalam keadaan plantar fleksi)

EtiologiUnknown, ada hubunganya dengan :
• Persistence of fetal positioning
• Genetic
• Neuromuscular disorder

Insidensi
• Insidensi adalah sekitar 1 dari 1000 kelahiran
• Pria > Wanita, dengan 65% kasus terjadi pada pria
• Pada 30-40% kasus terjadi bilateral

Klasifikasi
1. Postural Club foot
2. Congenital Club foot :
• Simple
• Rigid → pada kasus yang rigid, perlu tindakan operasi.
3.Syndromic Club foot associated with :
@ Artrogryposis Multiplex Congenital atau amioplasia → suatu kelainan kongenital yang berkaitan dengan penggantian otot dengan jaringan fibrosa pada saat lahir, sehingga mengakibatkan hilangnya mobilitas sendi, dan berkaitan dengan deformitas seperti misalnya CHD, talipes equinovarus, dislokasi lutut.
@ Myelomeningocel. Pada kasus ini terjadi imbalance otot sehingga terjadi club foot tipe rigid.

Diagnosis
Kelainan ini mudah didiagnosis, dan biasanya terlihat nyata pada waktu lahir (early diagnosis after birth). Pada bayi yang normal dengan equinovarus postural, kaki dapat mengalami dorsifleksi dan eversi hingga jari-jari kaki menyentuh bagian depan tibia. “Passive manipulation dorsiflexion → Toe touching tibia → normal”.

Prognosis
Asalkan terapi dimulai sejak lahir, deformitas sebagian besar dapat diperbaiki; walupun demikian, keadaan ini sering tidak sembuh sempurna dan sering kambuh, terutama pada bayi dengan kelumpuhan otot yang nyata atau disertai penyakit neuromuskuler.

Treatment
Menurut penelitian yang dilakukan Ponseti, sekitar 90-95% kasus club foot bisa di-treatment dengan tindakan non-operatif. Treatment yang dapat dilakukan pada club foot dapat berupa :

1. Non-Operative : Serial Plastering (manipulasi pemasangan gibs serial yang diganti tiap minggu, selama 6-12 minggu). Setelah itu dialakukan koreksi dengan menggunakan sepatu khusus, sampai anak berumur 16 tahun.

2.Operative
Indikasi dilakukan operasi adalah sebagai berikut :
• Jika terapi dengan gibs gagal (If palstering fail)
• Pada kasus Rigid club foot pada umur 3-9 bulan
Operasi dilakaukan dengan melepasakan karingan lunak yang mengalami kontraktur maupun dengan osteotomy. Osteotomy biasanya dilakukan pada kasus club foot yang neglected/ tidak ditangani dengan tepat.
Kasus yang resisten paling baik dioperasi pada umur 8 minggu, tindakan ini dimulai dengan pemanjangan tendo Achiles ; kalau masih ada equinus, dilakuakan posterior release dengan memisahkan seluruh lebar kapsul pergelangan kaki posterior, dan kalau perlu, kapsul talokalkaneus. Varus kemudian diperbaiki dengan melakukan release talonavikularis medial dan pemanjangan tendon tibialis posterior.(Ini Menurut BuKu Appley).
Pada umur > 5 tahun dilakukan bone procedure osteotomy. Diatas umur 10 tahun atau kalau tulang kaki sudah mature, dilakukan tindakan artrodesis triple yang terdiri atas reseksi dan koreksi letak pada tiga persendian, yaitu : art. talokalkaneus, art. talonavikularis, dan art. kalkaneokuboid.

Thursday, October 05, 2006

Ketika semuanya telah jelas...maka kini saatnya melangkah...

Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya....

Kini saatnya melangkah...menatap masa depan, menuju hidup yang lebih baik...
Koass sudah didepan mata...langkah awal akan sangat menentukan bagaimana nanti selanjutnya
Setelah Koass (yang InsyaAllah sampai mei2008)...harus ada rencana...mau kemana kaki ini melangkah
Apakah akan PTT di daerah sangat terpencil nun jauh disana...??
Apakah akan langsung melanjutkan spesialis..??
Apakah nati akan bekerja dulu (entah dimana)..??
Apakah akan menikah...membentuk keluarga yg Sakinah Mawaddah wa rohhmah...?? (he3x..klo ini belum ada calonnya..dan ketokke bakal susah menghidupi anak orang,he3x...Tapi InsyaAllha semua ada jalannya)

Selamat berjuang...!!! Selamat berjuang juga buat temen2 angkatan 2002!!!!
Good luck...

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan"